Kamis, 03 Oktober 2013

LAPORAN PENDAHULUAN HIPERTENSI


HIPERTENSI
DEFINISI
• Hipertensi adalah gangguan kesehatan yang ditandai adanya tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan distolik lebih tinggi dari 90 mmHg.
• Hipertensi adalah suatu peningkatan yang abnormal tekanan darah dalam arteri secara terus menerus > 1 periode.
ETIOLOGI
Hipertensi dapat disebabkan beberapa faktor
a. Keturunan
b. Stress
c. Proses penuaan
d. Kelelahan
e. Diet yang tidak seimbang
f. Sosial budaya

Komplikasi dari penyakit hipertensi : gagal jantung. Gagal ginjal, CVA, dan kelumpuhan.
PATOFISIOLOGI
Saraf simpatis
Ranin meningkat
Angiatensinagan ( hati )
Angiatensinagan I ( paru )
Angiatensinagan II
Rangsang saraf vasekonstriksi aldostaren meningkat
ADH meningkat ekanan darah meningkat retensi Na
Over volume perdarahan otak over volume
Jantung, ginjal, mata
MANIFESTANI KLINIS
Kebanyakan pasien hipertensi tidak mempunyai keluhan sakit kepala, pusing, lemas, sesak nafas, kelelahan, kesadaran menurun, gelisah, mual, muntah, epitaksis, kelemahan otot atau perubahan normal.

DIAGNOSA YANG MUNGKIN MUNCUL
1. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung.
2. Interaksi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum.
3. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler.
4. Perubahan nutrisi.
5. Tidak efektifnya koping individu.
6. Defisit knowledge.
7. Kerusakan mobilitas fisik berhungan dengan penurunan fungsi motorik sekunder.
INTERVENSI
1. Dx 1 :
a. Amati warna kulit CRT, suhu.
R/ pucat, dingin, kulit lembab memunjukkan penurunan curah jantung.
b. Berikan lingkungan nyaman, tenang.
R/ membantu menurunkan rangsangan dan meningkatkan relaksasi.
c. Pertahankan pembatas aktifitas.
R/ menurunkan stress dan perjalanan penyakit hipertensi.
d. Kolaborasi dengan tim medis.
R/ mempercepet penyembuhan

2. Dx. 2 :
a. Kaji respon pasien terhadap aktifitas dan perhatikan frekuensi nadi.
R/ mengkaji respon fisiologi dan indikator dari kelebihan kerja berkaitan dengan peningkatan aktifitas.
b. Intruksi pasien tentang penghemat energi.
R/ membantu keseimbangan antara suplai dan kebutyuhan O2
c. Kolaborasi dengan tim medis
R/ mempercepat penyembuhan.

3. Dx. III :
a. Mempertahankan tirah baring selama fase akut.
R/ meminimalkan stimulus meningkankan relaksasi
b. Berikan tindakan non farmakologi untuk menghilangkan sakit kepala seperti kompres dinginpada dahi, pijat punggung
R/ menurunkan tekanan faskuler akan memperlambat respon simpatis efektif menghilangkan sakit kepala
c. Meminimalkan / menghilangkan aktifitas veso kontraksi yang dapat meningkatkan sakit kepala
R/ aktifitas dapat meningkat vase kontraksi yang dapat menyebabkan sakit kepala dan meningkatkan tekanan vaskuler serebral
d. Berikan analgesic
R/ mengontrol nyeri dan menurunnya rangsangan saraf simpatis
e. Kolaborasi dengan dokter
R/ mempercepat penyembuhan

4. Dx. IV :
a. Kaji input dan out put
R/ sebagai pedoman dalam penggantian out put
b. Berikan makan yang disukai pasien
R/ menungkatkan selera makan / meningkatkan input pasien
c. Kolaborasi dengan tim medis
R/ menentukan makan ( Gizi ) selanjutnya

5. Dx. V :
a. Kaji kefektifan koping individu
R/ mekanisme daptif perlu untuk mengubah pola hidup
b. Catat laporan gangguan tidur, meningkat kelelahan
R/ emosi, marah menjadi penentu utama tekanan darah
c. Bantu pasien unutk mengidentifikasi stress fisik
R/ pengenlan terhadap stressor dan langkah pertama mengubah respon

LAPORAN PENDAHULUAN
PROSES MANUA
1. Proses manua menurut berbagai teori
Definisi : Manua / menjadi tua / againg proses adalah proses menghilang secara perlahan kemampuan jaringan untuk memeperbaiki diri / mengganti diri sendiri dan mempertahankan struktur dan normalnya, sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas ( termasuk infeksi ) dan memperbaiki kerusakan yang diderita ( Costantinider. 1994 )
a. Teori genetik dan mutasi ( sumatik mutackir teori )
Menua telah terprogram secara genetic untuk spesies tertentu. Manua terjadi akibat dari perubahan biokima yang deprogram oleh melekul – melekul atau DNA dan setip sel pada saatnya akan mengalami mutasi
b. Teori pemakaian dan rusak
Kelebihan usaha dan stress menyebabkan sel; – sel tubuh telah ( terpakai ) pemakaian ( terpadat ) sinar matahari yang berlebihan dapat memberikan pengaruh sehingga kulit menjadi kering, tipis, berkerut dan cepat tua.
c. Teori lingkungan ( pclman ( 54 )
Proses penuan adalah sindrom penyakit yang muncul / timbul dari stress lingkungan dan pertahanan biologis. Resisten dan relative adaptasi terhadap unsur pemicu stress ( polusi udara, komia, peristiwa psikologi dan sosiologi )
d. Model etiological ( lowtan dan waham )
Perilaku adalah produk interen seseorang dengan llingkungan maka interaksi tersebut harus dipahami, konseptualisasi, faktor – faktor yang mempengaruhi proses manua fektor lingkungan biologis dan faktor psikososial.
e. Teori akumulasi dari produksi
Pengumpulan dari pigmen / lemak dalam tubuh misalnya ada pigmen lipoefucine disel otot jantung dan susunan sel saraf pusat pada orang lansia yang mengakibatkan gangguan sel itu sendiri

f. Teori reaksi dari kekebalan sendiri ( dataimune theory )
Didalam proses metabolisme tubuh suatu saat diproduksi suatu zat khusus ada jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut sehingga jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit.
g. Teori imunulogi flow virus
Sistem immune menjadi efektif dengan pertambahan usia dan masuknya virus dalam tubuh
h. Teori sters
Manua terjadi akibat hilangny sel – sel yang bias digunakan. Regenetrasi jaringan yang tidak dapat menstabilkan lingkungan inyernal. Kelebihan usia dan stres menyebabkan sel tubuh telah terpakai.
i. Teori radial bebas
Radial bebas dapat terbebtuk didalam secara bebas. Tidak stabilnya radikal mengakibatakan oksidasi O2 bahan – bahan organic seperti karbohidrat dan protein. Radikal dapat menyebabkan sel – sel tidak dapat regenerasi
j. Teori rantai silang
Sel – sel yang tua / orang. Reaksi kimianya menyebabkan ikatan ynga kuat. Khususnya jaringan kolagen. Ikatan ini menyebabkan kurangnya elastis kekacauan dan hilangnya fungsi
k. Teori program
Kemampuan organism / menetapkan jumlah sel yang memebelah setelah sel – sel tersebut mati