Fagositosis adalah proses seluler dari fagosit dan protista yang menggulung partikel
padat dengan membran sel dan membentuk fagosom
internal. Fagositosis adalah bentuk spesifik dari endositosis yang melibatkan
internalisasi vesikular terhadap partikel padat, seperti bakteri, dan bentuk lain yang
cukup berbeda dengan fagositosis, yaitu pinositosis, yaitu internalisasi
vesikular terhadap berbagai cairan. Fagositosis bertanggung jawab terhadap
akuisisi nutrisi
pada beberapa sel,
dan di dalam sistem imunitas, fagositosis adalah
mekanisme utama untuk menghilangkan patogen dan serpihan sel. Bakteri,
sel
mati jaringan, dan partikel mineral kecil adalah contoh objek
yang akan difagositasi.
Proses
ini mirip dengan proses memakan pada tingkat sel tunggal organisme. Di makhluk multiseluler,
proses telah diadaptasi untuk mengeliminasi serpihan dan patogen.
Fagositosis
adalah sebuah proses yang aktif dimana patogen yang telah terikat oleh
pencerap, akan diliputi oleh membran makrofaga dengan kontraksi sistem
aktin-miosin, dan masuk ke dalam vesikel yang disebut fagosom.
Setelah fagosom menjadi asam, beberapa lisosom makrofaga akan terinduksi
dan membentuk fusi guna mengeluarkan enzim, protein untuk
mendegradasi patogen. Fusi antara fagosom dan granula makrofaga disebut fagolisosom
dengan respon antomikrobial intraselular. Degradasi bisa dilakukan dengan
menggunakan oksigen ataupun tanpa oksigen
- Degradasi
menggunakan oksigen bergantung pada NADPH. Hidrogen peroksida dan myeloperoksidase mengaktifkan sistem
berhalogenasi yang memicu penghancuran bakteri. Beberapa zat yang
disekresi di dalam fagolisosom antara lain adalah hidrogen peroksida (H2O2),
anion superoksida (O2-), nitrit oksida (NO). Zat ini
diperoleh dengan bantuan enzim NADPH lysosomal dan enzim lain
melalui proses kimiawi yang disebut respiratory burst yang disertai
peningkatan konsumsi oksigen dalam rentang waktu yang sangat singkat.[1]
Di
berbagai protista,
fagositosis digunakan sebagai cara untuk mencari makan untuk menyediakan semua
kebutuhan nutrisi mereka. Hal ini disebut nutrisi fagotropik, berbeda dengan
nutrisi osmotrofik yang melakukan penyerapan, bukan fagositosis.
DAFTAR PUSTAKA
Janeway, Charles A.;
Travers, Paul; Walport, Mark; Shlomchik, Mark (2001). Immunobiology. Garland Science. Diakses
pada 10 Maret 2010. Section 2-3, 4th paragraph The
Immune System, Peter Parham, Garland Science, 2nd edition
Ishimoto
H, Yanagihara K, Araki N, et al. (July 2008). "Single-cell
observation of phagocytosis by human blood dendritic cells". Jpn.
J. Infect Dis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar