PENGKAJIAN
KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
Tanggal Dirawat : 4 januari
2014
Tanggal Pengkajian : 14 januari
2014
Ruang Rawat : Wijaya
Kusuma
I.
IDENTITAS
Nama :
An. J
Umur : 17 tahun
Alamat : Siderejo
Pendidikan :
SMP
Agama : Islam
Status : Belum Kawin
Pekerjaan : -
Jenis kelamin : Laki- laki
No. RM : 098XXX
II.
ALASAN
MASUK
a. Data Primer : klien
mengatakan dirumah sering marah- marah, mendengar suara- suara yang tidak ada
wujudnya.
b.
Data Sekunder : klien sakit sejak ± 4 thn yang lalu
dengan gejala sering marah- marah, melamun senyum- senyum sendiri.
III.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG DAN FAKTOR PRESIPITASI
Di RSJ Lawang diruang wijaya kusuma, klien mengatakan mendengar suara-
suara bisikan perempuan muda yang memanggil namanya, klien takut apabila ada suara-
suara tersebut.
IV.
FAKTOR PREDISPOSISI
1.
Klien
pernah mengalami gangguan jiwa sekitar 4 tahun yang lalu, tetapi belum pernah
dirawat di RSJ. Klien mengatakan sering mendengar bisikan- bisikan.
2.
Klien
mengatakan pernah dibawa ke kyai, paranormal namun belum menunjukkan
perkembangan sehingga klien dibawa ke RSJ Lawang.
3.
Klien
pernah ada riwayat NAPZA zat aditif : alcohol dan riwayat trauma.
Riwayat trauma
Usia Pelaku
Korban Saksi
1
|
Aniayafisik
|
13
|
-
|
ü
|
-
|
2
|
Aniayaseksual
|
-
|
-
|
-
|
-
|
3
|
Penolakan
|
-
|
-
|
-
|
-
|
4
|
Kekerasandalam
keluarga
|
14
|
-
|
-
|
ü
|
5
|
Tindak
kriminal
|
-
|
-
|
-
|
-
|
6
|
Usaha Bunuh
Diri
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Klien mengatakan
pernah dikeroyok temannya berjumplah 4 orang. Menurut ayahnya klien sering
melihat ayah dan ibunya bertengkar.
Masalah/ Diagnosa Keperawatan: ketidakefektifan
penatalaksanaan regiment terapeutik.
4.
Pengalaman
masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan
pernah dikeroyok temannya yang berjumplah 4 orang.
Masalah/ Diagnosa
Keperawatan : Responpaska trauma.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Tidak ada keluarga klien yang mempunyai riwayat penyakit gangguan jiwa.
Masalah / Diagnosa Keperawatan : -
V.
PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal : 14 januari 2014
1)
Keadaan
umum : Cara berpakaian rapi
sesuai, klien dalam keadaan menyendiri, melamun
2)
Tanda
vital :
TD : 130/90 mmHg
ND : 83 x/menit
S : 36O C
RR :
19 x/menit
3)
Ukur
BB : 49 kg
TB : 162 cm
4)
Keluhan
fisik : Terdapat luka/ borok dilutut sebelah kiri
Masalah / Dx
Keperawatan : Resiko Tinggi terhadap infeksi
VI.
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1) Genogram
Penjelasan
:
Pola Asuh : Klien
merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Klien
memiliki adik laki-laki, pola
asuh orang tuanya yaitu membiarkan anaknya kurang begitu peduli karena sibuk
disawah
Pola Komunikasi : klien mengatakan ayahnya dan ibunya sering bertengkaar didepan anak-anaknya,ia tidak suka
kalau kedua orang tuanya bertengkar
Pengambil Keputusan : klien mengatakan yang bertanggung jawab dan
mengambil keputusan adalah ayah klien sendiri.
Masalah / Dx Keperawatan
: koping keluarga tidak
efektif.
2)
Konsep diri
a. Citra
tubuh
Klien sering memperhatikan penampilannya. Hal ini
terlihat dari kebiasaan pasien yang rajin mandi. Klien mengatakan senang dengan
matanya karena bias melihat.
b. Identitas
Klien mengatakan
namanya An “J” berumur 17 tahun, jenis kelamin laki- laki dan beralamat di
siderejo.
c. Peran
Di rumah : klien
berperan sebagai anak pertama dan ingin membahagiakn orang tua, tetapi ia
mengatakan tidak menurut dengan orang tua.
Di rumah sakit :
klien berperan sebagi pasien, klien dikasih tanggug jawab keinstalasi gizi
untuk mengambil makanan dan membersihkan ruangan.
d. Ideal
diri
Klien mengatakan
ingin segera sembuh dan ingin bersekolah lagi.
e. Harga
diri
Klien
mengatakan malu dengan halusinasinya (kondisinya) sekarang dan ingin cepat
sembuh.
Masalah
/ Diagnosa keperawatan : Harga diri rendah kronis
3) Hubungan
sosial
a) Orang
terdekat
Selama diruang
wijaya tidak ada orang yang terdekat karena klien lebih memilih sendiri
b) Peran
serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat
Klien
memilih sendiri selama diruang wijaya kusuma, klien sering dimasukkan diruang
isolasi dan memilih sendiri.
c) Hambatan dalam berhubungan
dengan orang lain
Klien mengatakan
malas bergaul dengan orang lain lebih memilih menanggapi halusinasi karena
isinya suara perempuan.
Masalah / Diagnosa
keperawatan : Isolasi Sosial
4) Spiritual
a) Nilai
dan keyakinan
klien mengatakan
bahwa dirinya beragama islam dan percaya Allah itu adalah Tuhannya.
b) Kegiatan
ibadah
Saat dirumah
sakit klien melaksanakan sholat 5 waktu dengan rajin diruangan wijaya kusuma.
masalah
/ Diagnosa keperawatan : -
VII.
STATUS MENTAL
1) Penampilan
Klien
tampak bersih, berpakaian rapi dan sesuai, makan rapi mandi secara mandiri,
BAB/ BAK sendiri tanpa bantuan.
Masalah / Diagnosa keperawatan : -
2) Pembicaraan
Klien
berbicara dengan lancer dengan menggunakan bahasa Indonesia dan jawa.
Pembicaraan jelas dan sesuai dengan pertayaan.
Masalah / Diagnosa keperawatan :
perilaku kekerasan
3) Aktivitas
motorik
Klien
mengatakan rajin mengikuti kegiatan diruangan seperti menyapu, mengepel, ambil
makanan diinstalasi gizi, apabila tugasnya sudah selesai klien menghabiskan
waktu dengan mendengarkan musik
Masalah / Diagnosa keperawatan : -
4) Emosi
dan
afek
a.
Afek
:
Klien
kadang bicara sendiri, kadang menyendiri, kadang mau bicara dengan orang lain
bila ditanya.
Masalah / Diagnosa Keperawatan : Kerusakan interaksi
sosial
b.
Emosi :
Klien
mengatakan merasa kesepian ia terkadang
memilih sendiri.
Masalah / Diagnosa keperawatan : Isolasi Sosial
5) Interaksi
selama wawancara
Ketika
diwawancara klien tidak menatap lawan bicara, klien menghindar dari orang lain
dan lebih menanggapi halusinasi dan ingin mengikuti halusinasi.
Masalah / Diagnosa keperawatan : Risiko membahayakan
diri
6) Persepsi-sensorik
Klien
mengatakan setiap pagi hari mendengarkan suara – suara perempuan yang
mengajaknya bergabung suara muncul ketika sendiri dan banyak orang klien
mengatakan takut apabila ada suara – suara.
Masalah / Diagnosa
keperawatan : Gangguan
persepsi sensori : halusinasi pendengaran.
7) Proses
piker
a.
Arus Pikir : Koheren
Klien berbicara dengan kalimat yang
dipahami dengan baik dan apabila ditanya klien bisa menjawab.
b.
Isi Pikir : pikiran isolasional, pikiran
rendah diri.
c.
Bentuk Pikir : non realistik
Klien mengatakan ada suara – suara yang
tidak ada wujudnya.
8) Kesadaran
Kuantitatif : kesadaran compos mentis, GCS 4 – 5 – 6
Kualitatif : berubah limitasi dan relasi klien tertanggu dan tetapi tetap
bisa mengontrol sopan santun.
9) Orientasi
Klien
berorientasi baik terbukti dari klien mengatakan bernama An. J dan dapat
menyebutkan bahwa hari ini hari selasa, tanggal 14 Januari 2014 dan ia berada
di Ruang Wijaya Kusuma.
10) Memori
Tidak
ada gangguan daya ingat jangka panjang terbukti klien dapat menyebutkan tanggal
lahir dan bisa bercerita kronologi ia dibawa ke RSJ.
Tidak ada gangguan daya ingat jangka
pendek terbukti klien bisa menyebutkan bahwa kameramen siang menu makannya
nasi, SOP Buntut.
11) Tingkat
konsentrasi dan berhitung
Tidak
ada gangguan terbukti ia mampu berhitung mundur 20 – 1 dengan benar.
12) Kemampuan
penilaian
Klien mengatakan setiap waktunya sholat
ia sholat tanpa disuruh.
13) Daya
Tilik Diri
Klien
menyadari bahwa dirinya sedang sakit dan ia saat ini berada di RSJ Lawan untuk
berobat.
VI1I.
KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1)
Makan
Klien
mampu menyiapkan peralatan makanan sendiri, porsi makan sendiri, mencuci
peralatan makannya.
2)
BAB/
BAK
Mandiri : klien dapat BAB/ BAK sendiri dikamar mandi
tanpa bantuan orang lain.
3)
Mandi
Mandiri : klien dapat mandi sendiri dikamar mandi
sehari 2 X sehari menggunakan sabun mandi, tanpa bantuan orang lain.
4)
Berpakaian/
berhias
Mandiri klien dapat berpakaian berpenampilan rapi
dan sesuai.
5)
Istirahat
dan tidur
Klien mengatakan kurang tidur, terkadang ia
terbangun karena ada suara – suara yang membangunkannya.
6)
Penggunaan
obat
Klien dibantu dalam pengambilan obat dan penyedian
obat dikotak tetapi klien bisa minum obat sendiri tanpa dibantu.
7)
Pemeliharaan
kesehatan
Klien dapat meminta pertolongan pada perawat jika
ada sakit yang dikeluhkan.
8)
Aktivitas
dalam ruangan
Klien mengatakan sering membantu kegiatan yang ada
diruangan antara lain menyapu dan mengepel ruangan, menyiapkan makanan.
9)
Aktivitas
diluar ruangan
Klien mengatakan saya sering jalan – jalan ke
perpustakaan.
IX. MEKANISME
KOPING
Maladaptif : klien mengatakan jika
mempunyai masalah ia lebih memilih menghindar dan klien mengatakan minum
alkohol.
Masalah/
Diagnosa Keperawatan : Koping Individu Tidak Efektif (Koping Defensif)
X.
MASALAH
PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
a.
Masalah dengan dukungan kelompok : klien
sering menyendiri namun terkadang ia bercakap – cakap dengan temannya.
b.
Masalah berhubungan dengan lingkungan :
klien mengatakaan tidak ada masalah dengan lingkungan ia merasa betah
c.
Masalah dengan pendidikan : klien
mengatakan lulus SMP apabila sudah keluar dari rumah sakit ia ingin melanjutkan
sekolah lagi.
d.
Masalah dengan pekerjaan : klien
mengatakan ia belum bekerja
e.
Masalah dengan perumahan : klien
mengatakan tinggal bersama dengan kedua orang tuanya.
f.
Masalah dengan ekonomi : klien belum
bekerja dan tidak memiliki penghasilan.
g.
Masalah dengan pelayanan kesehatan :
klien mengatakan apabila sakit keluarganya sakit segera periksa.
XI. ASPEK MEDIS
Terapi Medik : Trihexipenidril
CPZ
Diagnosis : F. 20. 10
VIII.
Analisis data
No
|
Data
|
Masalah /
diagnosa
|
1
|
Ds: Klien mengatakan mendengar suara-suara perempuan
muda setiap pagi, suara muncul saat sepi maupun ramai, klien kadang takut,
kadang menanggapi halusinasi apabila mendengar suara-suara
Do: Ssaat ditanya terkadang klien lebih memilih
menanggapi halusinasi, terkadang klien tersenyum-senyum sendiri
|
PSP :
halusinasi pendengaran
|
2
|
Ds: Klien mengatakan suka menyendiri dari pada
berkumpul dengan teman-temannya, klien merasa kesepian
Do: Klien duduk sendiri, suka melamun, pandangan
mata kosong
|
Isos
|
3
|
Ds: Klien mengatakan malu dengan kondisinya saat ini
Do: Kontak mata kurang, klien sering melamun
sendirian
|
Harga
diri rendah kronis
|
4
|
Ds: Klien mengaakan pernah memukul ibunya, dan
melempar adiknya dengan jagung, klien mengatakan kalu marah hanya diam saja
Do: -
|
Resiko PK
|
5
|
Ds: Klien mengatakan pernah dikeroyok temannya
sejumlah 4 orang, klien juga mengatakan sering melihat kedua orang tuanya
berantem
Do: saat bercerita klien nampak sedih
|
Respons
pasca trauma
|
6
|
Ds: Klien mengatakan kurang tidur, terkadang ia
terbangun karena ada suara-suara yang membangunkannya
Do: gelisah, mondar – mandir
|
Gangguan
istirahat tidur
|
7
|
Ds: -
Do: Terdapat luka pada lutut sebelah kiri,
Tanda-tanda infeksi belum muncul, luka sudah mulai mongering
|
Resiko
tinggi terhadap infeksi
|
8
|
Ds: Klien mengatakan jika ada masalah ia memilih
menghindar, atau ia pendam sendiri tanpa berceita keorang lain dulu ia lebih
memilih minum alkohol
Do: -
|
Koping
individu tidak efektif
|
9.
|
Ds: Klien mengatakan dikeluarganya orang tuanya
bertengkar, pola asuh dikeluarganya yaitu dengan dibiarkan saja
Do: -
|
Koping
keluarga tidak efektif
|
10.
|
Ds: Keluarga klien mengatakan pernah membawa An “J”
kepak kyai, paranormal namun belum menunjukkan perkembangan
Do: -
|
Ketidakadekuatan penatalaksanaan regimen terapiutik
|
IX.
Daftar masalah / diagnosa keperawatan
1.PSP halusinasi pendengaran
2.Isolasi sosial
3.Harga diri rendah kronis
4.Resiko PK
5.Respons pasca trauma
6.Gangguan istirahat tidur
7.Resti terhadap infeksi
8.Koping individu tidak efektif
9.Koping keluarga tidak efektif
10. Ketidakadekuatan penatalaksanaan regimen terapiutik
X.
Pohon masalah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Koping individu tidak efektif
|
|
|
Koping keluarga tidak efektif
|
|
|
|
XI.
Prioritas diagnose keperawatan
PSP
halusinasi Pendengaran
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA
Tanggal / jam
|
Dx Keperawatan
|
Implementasi Keperawatan
|
Evaluasi Keperawatan
|
TTD
|
15 januari 2014
|
Perubahan persepsi sensori halusinasi pendengaran
|
SP 1
- Membina hubungan saling percaya
- Menanyakan kabar pasien hari ini?
- Memberi kesempatan klien untuk mengungkapkan
perasaannya
- Mengobservasi
tingkah laku pasien
terkait halusinasi pendengarannya.
- Membantu klien
menegenal halusinasinya
- Menanyakan kepada klien isi halusinasinya seperti apa?
- Menanyakan kapan dan situasi yang seperti apa
yang mengakibatkan halusinasi muncul?
- Menanyakan seberapa sering halusinasi muncul?
9. Mendiskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika
halusinasi muncul
|
S
:
“ pagi “
“ saya tidak apa-apa,”
“iya saya sering mendengar
suara perempuan memanggil saya kadang mengejek saya, kadang menyuruh saya
minum kopi“
“biasanya ada pagi hari
mbak”
“suara-suara muncul saat sepi ”
“saya takut mbak kalau ada
suara-suara namun terkadang saya senang “
O:
-
Klien berjabat tangan
-
Kontak mata kurang
-
Terkadang klien tersenyum-senyum sendiri
A: SP 1 tercapai
P:
•
Lanjutkan SP 2
|
|
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA
Tanggal / Jam
|
Diagnosa
|
Implementasi Tindakan Keperawatan
|
Evaluasi Keperawatan
|
TTD
|
16 Januari 2014
|
Perubahan persepsi sensori
halusinasi pendengaran
|
SP 2 :
- Membina hubungan saling percaya dengan pasien
- Menanyakan kembali apakah halusinasi muncul
lagi atau tidak.
- Menanyakan kepada klien cara yang biasanya digunakan apabila ada
halusinasi
- Menanyakan keefektivitasannya
- Mengajarkan dan mendemonstrasikan cara menghardik halusinasi
|
S :
“ sore mbak”
“Ada lagi mbak tadi malam suara laki-laki
menyuruh saya bangun, sekitar jam 12 malam, saya takut mbak ”
“saya biasanya diam saja
atau enggak saya mengikuti suara-suara”
“saya belum pernah
diajarkan mengusir suara-suara”
“suara-suara enggak
hilang-hilang”
“pergi kamu, kamu tidak
nyata saya hanya percaya sama allah”
O:
•
Klien mau menatap mata perawat
•
Klien mau berjabat tangan dengan perawat
•
Klien mampu memperagakan menghardik halusinasi
A:
SP2 tercapai
•
Klien mampu membina hubungan saling percaya
•
Klien dapat mengenal halusinasinya
P:
Lanjutkan SP3
|
|
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA
Tanggal / Jam
|
Diagnosa
|
Implementasi Tindakan Keperawatan
|
Evaluasi Keperawatan
|
TTD
|
17 Januari 2014
|
Perubahan persepsi sensori
halusinasi pendengaran
|
SP3
- Membina hubungan saling percaya dengan klien
- Menanyakan kepada klien keefektifan menghardik
halusinasi saat terjadi halusinasi
- Mendiskusikan kegiatan-kegiatan yang biasanya
dilakukan oleh klien saat diruangan
- Menyuruh klien memperagakan salah satu kegiatan
yang disukai
- Mendiskusikan kegiatan mulai bangun tidur
sampai tidur lagi
- Menganjurkan klien menyibukkan diri dengan
banyak kegiatan
|
S:
“
sore”
“iya mbak bisa hilang saat saya menghardik”
“setiap hari saya membantu
perawat menyapu diruangan, bersih-bersih, mengambil makanan digizi, mencuci
piring”
“saya suka menyapu”
O
:
•
Tatapan mata baik
•
Klien mampu memperagakan menyapu
•
Setiap hari klien memlaksanakan yan g disebutkan
A
:
SP 3 tercapai
-
Klien mampu menyebutkan 2 cara menghilangkan halusinasi yang
telah
P:
lanjutkan SP 4
|
|
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA
Tanggal / Jam
|
Diagnosa
|
Implementasi Tindakan Keperawatan
|
Evaluasi Keperawatan
|
TTD
|
18 Januari 2014
|
Perubahan persepsi sensori
halusinasi pendengaran
|
Sp 4
- Membina hubungan saling percaya
- Menanyakan halusinasi muncul lagi atau tidak
- Menanyakan keefektifan cara yang telah
diajarkan sebelumnya
- Menanyakan orang-orang terdekat pasien terutama
perawat
- Mengajarkan menghilangkan halusinasi dengan
bercakap-cakap
- Mendemonstrasikan cara bercakap-cakap saat
terjadi halusinasi
- Menjelaskan cara menghilangkan halusinasi
dengan minum obat secara teratur
- Menanyakan kerugian dan keuntungan minum obat
secara teratur
|
S:
“ pagi mbak,
kabarnya baik”
“iya muncul lagi suaranya,
kadang suara cewek kadang cowok, saya
takut mbak langsung saya usir mbak ”
“saya dekat dengan pak
mukhlis dan bu leni”
“pak mukhlis, suaranya
muncul lagi saya takut”
”bu leni , suaranya muncul
lagi saya takut”
“kalau enggak minum obat
halusinasi muncul lagi”
“
O
: SP 4 tercapai
-
Ada kontak mata
-
An “J” mampu memperagakan
bercakap-cakap apabila halusinasi muncul lagi
-
Minta obat saat waktu minum obat
P
:
Melanjutkan SP 5
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar