Minggu, 18 Agustus 2013

Antigen

Definisi :  Antigen ialah suatu zat yang bila diberikan secara parenteral ke dalam tubuh akan merangsang pembentukan antibodi yang akan bereaksi secara khas dan dapat diamati.






DETERMINAN ANTIGEN
Untuk menjadi suatu antigen, sesuatu zat harus memiliki sejumlah sifat-sifat tertentu.
1.      Sifat asing
Hanya antigen yang bersifat asing terhadap suatu individu akan merangsang suatu respon imun. Suatu individu dalam keadaan normal tidak akan memberikan respons imun terhadap antigen tubuhnnya sendiri.
Keantigenan suatu zat berkaitan dengan derajat keasingannya. Penyuntikan sel darah merah domba atau ekstrak jaringan ginjal tikus kepada seekor kelinci akan merangsang pembentukan antibodi. Tetapi penyuntikan sel darah merah kelinci atau ekstrak jaringan ginjal terhadap kelinci yang sama tidak akan merangsang pembentukan antibodi.
2.      Ukuran
Keantigenan berkaitan dengan ukuran molekulnya. Molekul yang sangat besar misalnya hemosianin (Berat Molekulnya 6,75 juta ) bersifas sangat antigenik. Biasanya suatu antigen mempunnyai berat molekul 10.000 atau lebih.
Tergantung dari ukuran antigen dan kemampuan merangsang pembentukan antibodi antigen-antigen dapat dibagi menjadi :
a.         Antigen lengkap
b.        Antigen tidak lengkap/sebagian
a)        Antigen lengkap: Dapat merangsang pembentukan antibodi dan menyebabkan reaksi khas dan dapat diamati dengan antibodi yang terbentuk contohnya protein, polisakarida dan lain-lain.
b)        Antigen tidak lengkap (juga disebut hapten): Hapten ialah zat-zat yang tidak dapat merangsang pembentukan antibodi sendiri, tetapi dapat bereaksi secara khas dengan antibodi, contohnya lipid, asam nukleat, sulfonamida, penisilin dan lain-lain.golongan ini penting dalam klinik karena dapat  terjadi sejumlah reaksi hipersensitivitas sebagai komplikasi pemberian obat-obatan. Hapten dapat dibagi dalam 2 jenis:
Ø  Hapten rumit
Ø  Hapten sederhana
A.      Hapten rumit
Merupakan zat-zat yang berat molekulnya relatif tinggi dan dapat mengadakan presipitasi dengan antibiotik yang khas misalnya antigen Wassermann (kardiolipit), polisakarida (zat Cstreptokokus) dan asam nukleat.
B.       Hapten sederhana:
Berat molekulnya relatif sederhana dan tidak dapat mengadakan presipitasi dengan antibodi yang khas misalnya pikrat klorida, asam tartrat, asam para aminobenzoat. Zat-zat semacam ini jika terkena tangan, terisap melalui pernafasan atau disuntikan dapat membentuk senyawaan dengan protein plasma sehingga menjadi gabungan hapten asing dan menyebabkan sensitisasi.

3.      Sifat kimiawi:
Sebagai besar antigen yang ada  berupa protein dan polisakarida. Tetapi tidak semua protein bersifat antigenik, gelatin misalnya merupakan salah satu perkecualian. Gugus aromatik harus ada supaya bersifat antigen. Gelatin tidak bersifat antigenik sebab tidak mempunyai gugus aromatik.
4.      Kepekaan terhadap enzim-enzim jaringan:
Hanya zat-zat yang dimetabolisasikan dan peka terhadap enzim-enzim jaringan tdak bersifat antigenik misalnya lateks polistiren. Asam D amino yang tidak di metabolisasikan bi dalam tidak bersifat antigenik. Polipeptiida yang tersusun dari asam  L amino bersifat antigenik.
5.      Kekhasan antigen:
Suatu molekul antigen ada tempat-tempat aktif pada daerah tertentu. Tempat-tempat ini disebut determinan antigen. Bagian lainya molekul antigen bersift lembam(INERT). Pada reaksi antigen-antibodi, molekul antigen akan bereaksi khas pada tempat detrminan dengan gugus pasanganya pada molekul antibodi,misalnya kekhasan antigenik pada kelompok Lancefield pada Streptoccoccus pyogenes type A tergantung pada adanya N. Asetilglukosamin  pada rantai samping kerangka ramnosa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar