A.
KONSEP DASAR
Masa
remaja adalah masa pencarian identitas. Kita sebagai remaja mulai mencari
gaya hidup yang pas dan sesuai dengan selera. Kita juga mulai mencari seorang
idola yang bisa dijadikan panutan, baik dalam pencarian gaya hidup, gaya
bicara, penampilan, dan lain-lain. Imbasnya banyak kita menjumpai teman-teman
dengan berbagai atributnya yang sebenarnya mereka hanya meniru-niru saja.
Semua
jenis media, baik itu internet, televisi, music, dan terutama sekali
handphone berpengaruh besar terhadap gaya hidup kita masa kini. Kebanyakan
media menginformasikan tentang gaya hidup remaja kota yang notabenenya meniru
gaya modern. Maka tidak heran jika kita digiring menjadi sangat konsumtif.
Kebiasaan
meniru dan perilaku konsumtif pada remaja perlu mendapat perhatian khusus,
karena dapat berpengaruh pada kesehatannya. Kehidpan kota yang ramai,
akses informasi yang cepat, sarana transportasi yang mendukung, layanan aneka
kuliner baik tradisional maupun fastfood yang menjamur tentunya sangat
berpengaruh pada pola konsumsi para remaja. Di lain pihak, aktivitas fisik
remaja justru menurun karena sistem transportasi yang modern, berangkat
sekolah naik mobil atau motor, kebiasaan main game “play stations”, dan
sebagainya. Maka tidak heran jika di kemudian hari banyak dijumpai masalah
kesehatan yang berhubungan dengan pola makan buruk dan kurangnya aktivitas
fisik, seperti obesitas, hipertensi, diabetes mellitus, termasuk pula masalah
penyalahgunaan narkoba, seks bebas, radiasi alat-alat elektronik, dan
sebagainya.
Masa
awal remaja berlangsung mulai usia 13 tahun dan berakhir sampai 18 tahun.
Masa ini menjadi titik yang sangat vital bagi kehidupan selanjutnya, atau
saat memasuki masa dewasa.
Kelompok
khusus adalah sekelompok masyarakat atau individu
oleh karena keadaan fisik, mental, sosial, budaya dan ekonomi perlu
mendapatkan bantuan, bimbingan dan pelayanan kesehatan dan asuhan
keperawatan, karena ketidakmampuan dan ketidaktahuan mereka dalam memelihara
kesehatan dan keperawatan terhadap dirinya sendiri.
CIRI-CIRI
REMAJA
1. Masa remaja sebagai periode penting . Walaupun semua periode di dalam rentang kehidupan penting pada usia remaja perkembangan fisik dan mental, yang cepat menimbulkan perlunya membentuk sikap nilai dan minat yang mempunyai akibat jangka panjang pada usia berikutnya.
2. Masa
remaja sebagai periode pelarian
pada masa ini remaja bukan lagi sebagai anak-anak dan juga bukan orang dewasa, bila berperilaku anak-anak ia akan diajari nertindak dewasa. Dia dikatakan masih belum waktunya bertindak seperti orang dewasa.
3. Masa
remaja sebagai periode perubahan
ada lima perubahan yang terjadi pada remaja a. peningkatan emosi b. perubahan fisik c. perubahan perilaku d. perubahan pandangan terhadap nilai e. bersikap ambivalen terhadap perubahan yang terjadi atas dirinya
4. Masa
remaja sebagai usia bermasalah
terdapat dua alasan, pertama sepanjang masa anak-anak segala masalah diselesaikan orang tua atau guru, kedua karena remaja merasa mandiri sehingga tidak memerlukan bantuan orang lain, sehingga banyak kegagalan-kegagalan dalam menyelesaikan masalah karena berpengalaman.
5. Masa
remaja sebagai masa mencari identetas
identitas remaja sebagai masa mencari identitas. Identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa perannya dalam masyarakat.
6. Masa
remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan
karena anggapan bahwa remaja adalah anak-anak yang tidak rapi, yang tidak dapat dipercaya dan cenderung merusak maka remaja cenderung ragu dalam membuat keputusan dan mencari bantuan dalam mengatasi masalahnya.
7. Masa
remaja sebagai masa yang tidak realistik
remaja yang cenderung untuk melihat dirinya dan orang lain sebagaimana yang ia inginkan bukan sebagaimana adanya.
B.
PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA USIA REMAJA
1.
perubahan fisik
a.
perubahan eksternal
- tinggi badan rata-rata anak perempuan mencapai tinggi maksimal pada usia 17-18 tahun sedang anak laki-laki antara usia 19-20 tahun. - berat badan, perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi badan. - proporsi tubuh, berbagai anggota tubuh mencapai perbandingan yang seimbang - organ sex, organ sex wanita dan laki-laki mencapai ukuran yang matang tetapi fungsi belum maksimal sampai beberapa tahun kemudian, sedangkan ciri seks sekunder mencapai tingkat perkembangan matang pada akhir masa remaja.
b.
perubahan internal
- sistem pencernaan, perut menjadi lebih panjang, usus bertambah panjang dan bertambah besar, otot perut dan dinding usus bertambah tebal dan lebih kuat, ukuran hati bertambah besar dan kerongkongan bertambah panjang. - sistem peredaran darah, jantung bertambah besar dengan pesat , pada usia remaja akhir berat jantung dan kerongkongan bertambah panjang. - sistem pernafasan, kapasitas paru anak wanita matang pada usia 17 tahun sedangkan laki-laki beberapa tahun kemudian. - sistem endokrin, kelenjar seks berkembang pesat meskipun belum mencapai ukuran matang. - jaringan tubuh, perkembangan rangka berhenti pada usia 18 tahun, jaringan lain terus berkembang terutama jaringan otot.
2.
perubahan emosi
pola emosi pada remaja sama dengan anak-anak yang membedakan terketak pada rangsangan dan derajat yang membangkitkan emosi. Emosi yang umum yang dimiliki remajaantara lain: amarah, takut, cemburu, ingin tahu, iri hati, gembira, sedih, kasih sayang. Remaja yang memiliki kematangan emosi yang memberikan reaksi emosional yang stabil tidak berubah-ubah dari suasana hati kesuasana hati yang lain.
3.
perubahan sosial
salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit adalah hubungan dengan penyesuaian sosial, hal tersebut dikarenakan oleh kuatnya pengaruh kelompok sebaya disebabkan remaja lebih banyak diluar rumahbersama teman sebaya sebagai kelompok.
PENGELOMPOKKAN
SOSIAL REMAJA
1. teman dekat yaitu, remaja yang mempunyai 2 atau 3 teman akrab, jenis kelamin sama mempunyai minat dan kemauan yang sama saling mempengaruhi dan kadang kadang bertengkar 2. kelompok kecil , terdiri dari 2 kelompok teman dekkat bisa sejenis bisa berlawana jenis dan saling mempengruhi 3. kelompok besar terdiri dari kelompok kecil antara anggota terdapat interaksi sosial yang longgar 4. kelompok terorganisasi, kelompok yang dibentuk oleh sekolah atau organisasi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sosial para remaja yang tidak mempunyai klik atau kelompok besar 5. kelompok geng, remaja yang tidak puas terhadap kelompok besar dan minat utamanyaa untuk menghadapi penolakan melalui perilaku antisocial
Perawatan
Kelompok Khusus adalah suatu upaya dibidang
keperawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada kelompok-kelompok
individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan kesehatan
serta rawan terhadap masalah tersebut, yang dilaksanakan secara terorganisasi
dengan tujuan meningkatkan kemampuan kelompok dan derajat kesehatannya,
mengutamakan upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya
kuratif dan rehabilitatif yang ditujukan kepada mereka yang tinggal dipanti
dan kepada kelompok-kelompok yang ada di masyarakat, diberikan oleh tenaga
keperawatan dengan pendekatan pemecahan masalah melalui proses keperawatan.
KODISI
KONDISI YANG MENYEBABKAN REMAJA DITERIMA ATAU DITOLAK OLEH KELOMPOK BESAR
l diterima kelompok - kesan pertama yang menyenangkan sebagai akibat yang penampilan yang menarik perhatian sikap yang tenang dan gembira - reputasi sebagai seorang sportif - penampilan diri yang sesuai dengan penampilan teman sebaya - perilaku sosial yang ditandai dengan kerjasama tanggung jawab, panjang akal, bijaksana dan sopan. - matang dalam pengendalian emosi serta mau mengikuti aturan kelompok
SIFAT
KEPRIBADIAN YANG MENIMBULKAN PENYESUAIAN SOSIAL YANG BAIK SEPERTI JUJUR,
SETIA DAN TIDAK EGOIS
status osial sekonomi yang seimbang atau sedikit diatsa anggota yangl lain dan mau berhubungan dengan anggota keluarga teman kelompok . Tempat tinggal yaang dekat atau mau berpartisipasi dalam kegitan kelompok.l
Minat –
minat sosial remaja
rekreasil
pestal coba – coba minuman kerasl pecakapan / curhatl menolong orang lainl mengamati / mengkomentari dunial kritik dan pembaharuanl
Minat
pendidikan
Minat
pendidikan remaja dipengaruhi oleh minat terhadap suatu pekerjaan
ada 3 macam remaja yang tidak berminat dengan pendidikan
1.
remaja yang orang tuanya mempunyai cita – cita tinggi tetapi tidak sesuai
dengan kemampuan anak
2. remaja yang kurang diterima oleh teman sekelas sehingga tidak pernah menggalami kegembiraan 3. remaja yang fisiknya matang lebih awal dan penampilannya lebih tua dari usia yang sesungguhnya dan dituntut berpartisipasi lebih terhadap teman yang lain
minat
Agama
pola perubahan minat terhadap agama ada 3 periode : 1. periode kesadaran religius 2. periode keraguan religius 3. periode rekonstuksi agama
minat
seks dan perilaku seks
remaja
selalu berusaha mencari lebih banyak informasi mengenai seks dari orang lain
dari pada dari orang tuanya. Untuk perempuan sering ingin tahu tentang
keluarga Berencana, pengguguran, dan kehamilan sedang untuk laki – laki ingin
tahu kenikmatan seks, penyakit kelamin dan keluarga Berencana.
Hubungan
Keluarga
akan ada
kesenjangan generasi antara remaja dan orang tua mereka.
Sebab – sebab umum pertentangan dalam keluarga : 1. standart perilaku,remaja sering menganggap perilaku orang tua itu kuno dan harus menyesuaikan standart modren 2. metode disiplin, kalau metode disiplin yang di terapkan orang tua dianggap kekanak – kanakan remaja akan berontak 3. hubungan dengan saudara kandung 4. menjadi korban, remaja sering benci kalau status ekonomi keluarga tidak sesuai dengan harapanya 5. sikap yang terlalu kritis 6. besarnya keluarga, jumlah anggota keluarga 7. remaja masih diperlakukan seperti anak – anak 8. memberontak terhadap sanak keluarga 9. melanggar norma keluarga terutama dalam hal urusan hubungan dengan lawan jenis
perubahan
mental
pandangan moral individu semakin lama menjadi abstrak dan kurang konkrit- penilaian moral kurang egosentris- keyakinan moral lebih terpusat pada apa yang benar dan yang salah- penilaianm moral menjadi bahan emosi dan menimbulkan ketegangan psikologis- Bila tugas perkembangan pada remaja gagal terjadi kekacauan identitas- kepribadian rapuh- kebimbangan biseksual- kebimbangan otoritas- merasa tidak mampu melakukan pekerjaan- kebimbangan nilai tidak memiliki sikap dan prespektif- |
Tujuan Keperawatan Kelompok Khusus
1. Tujuan Umum
Adalah
untuk meningkatkan kemampuan dan derajat kesehatan kelompok untuk dapat
menolong diri mereka sendiri (self care) dan tidak terlalu tergantung
kepada pihak lain.
2. Tujuan Khusus
- Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan kelompok khusus sesuai dengan macam, jenis dan tipe kelompok
- Menyusun perencanaan asuhan keperawatan/kesehatan yang mereka hadapi
- Penanggulangan masalah kesehatan dan keperawatan.
- Meningkatkan kemampuan kelompok khusus dalam pemeliharaan kesehatan mereka sendiri
- Mengurangi ketergantungan kelompok khusus dari pihak lain dalam pemeliharaan dan perawatan diri sendiri
- Meningkatkan produktivitas kelompok khusus
- Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan dan keperawatan
3. Ruang Lingkup Kegiatan
Mencakup
upaya-upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif,
melalui kegiatan-kegiatan yang terorganisasi sebagai berikut:
- Pelayanan kesehatan dan keperawatan
- Penyuluhan kesehatan
- Bimbingan dan pemecahan masalah terhadap anggota kelompok, kader kesehatan dan petugas panti
- Penemuan kasus secara dini
- Melakukan rujukan medik dan kesehatan
- Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan masyarakat.
- Alih teknologi dalam bidang kesehatan dan keperawatan kepada petugas panti, kader kesehatan.
4.
Prinsip Dasar Tindakan Keperawatan
- Meningkatkan kemampuan dan kemandirian kelompok khusus
- Menekankan kepada upaya preventif dan promotif
- Pendekatan yang menyeluruh menggunakan proses keperawatan secara konsisten dan berkesinambungan.
- Melibatkan peran serta aktif petugas panti, kader kesehatan dan kelompok sebagai subjek maupun objek pelayanan.
- Dilakukan di institusi pelayanan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan kelompok khusus
- Ditekankan kepada pembinaan perilaku penghuni panti, petugas panti, lingkungan panti bagi yang diinstitusi dan masyarakat yang mempunyai masalah yang sama ke arah perilaku sehat.
Daftar Rujukan
Bertens, K, 2001. ETIKA.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Haryanto, JT, 2009. Asuhan
Keperawatan Kelompok Khusus: diakses pada tanggal 18 Mei 2012, jam
10:42 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar