Sabtu, 20 Juli 2013

KONSEP KELOMPOK KHUSUS


A. KONSEP DASAR

Masa remaja adalah masa pencarian identitas. Kita sebagai remaja mulai mencari gaya hidup yang pas dan sesuai dengan selera. Kita juga mulai mencari seorang idola yang bisa dijadikan panutan, baik dalam pencarian gaya hidup, gaya bicara, penampilan, dan lain-lain. Imbasnya banyak kita menjumpai teman-teman dengan berbagai atributnya yang sebenarnya mereka hanya meniru-niru saja.
Semua jenis media, baik itu internet, televisi, music, dan terutama sekali handphone berpengaruh besar terhadap gaya hidup kita masa kini. Kebanyakan media menginformasikan tentang gaya hidup remaja kota yang notabenenya meniru gaya modern. Maka tidak heran jika kita digiring menjadi sangat konsumtif.
Kebiasaan meniru dan perilaku konsumtif pada remaja perlu mendapat perhatian khusus, karena dapat berpengaruh pada kesehatannya. Kehidpan kota yang ramai, akses informasi yang cepat, sarana transportasi yang mendukung, layanan aneka kuliner baik tradisional maupun fastfood yang menjamur tentunya sangat berpengaruh pada pola konsumsi para remaja. Di lain pihak, aktivitas fisik remaja justru menurun karena sistem transportasi yang modern, berangkat sekolah naik mobil atau motor, kebiasaan main game “play stations”, dan sebagainya. Maka tidak heran jika di kemudian hari banyak dijumpai masalah kesehatan yang berhubungan dengan pola makan buruk dan kurangnya aktivitas fisik, seperti obesitas, hipertensi, diabetes mellitus, termasuk pula masalah penyalahgunaan narkoba, seks bebas, radiasi alat-alat elektronik, dan sebagainya.
Masa awal remaja berlangsung mulai usia 13 tahun dan berakhir sampai 18 tahun. Masa ini menjadi titik yang sangat vital bagi kehidupan selanjutnya, atau saat memasuki masa dewasa.
Kelompok khusus adalah sekelompok masyarakat atau individu oleh karena keadaan fisik, mental, sosial, budaya dan ekonomi perlu mendapatkan bantuan, bimbingan dan pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan, karena ketidakmampuan dan ketidaktahuan mereka dalam memelihara kesehatan dan keperawatan terhadap dirinya sendiri.

CIRI-CIRI REMAJA

1. Masa remaja sebagai periode penting .
Walaupun semua periode di dalam rentang kehidupan penting pada usia remaja perkembangan fisik dan mental, yang cepat menimbulkan perlunya membentuk sikap nilai dan minat yang mempunyai akibat jangka panjang pada usia berikutnya.
2. Masa remaja sebagai periode pelarian
pada masa ini remaja bukan lagi sebagai anak-anak dan juga bukan orang dewasa, bila berperilaku anak-anak ia akan diajari nertindak dewasa. Dia dikatakan masih belum waktunya bertindak seperti orang dewasa.
3. Masa remaja sebagai periode perubahan
ada lima perubahan yang terjadi pada remaja
a. peningkatan emosi
b. perubahan fisik
c. perubahan perilaku
d. perubahan pandangan terhadap nilai
e. bersikap ambivalen terhadap perubahan yang terjadi atas dirinya
4. Masa remaja sebagai usia bermasalah
terdapat dua alasan, pertama sepanjang masa anak-anak segala masalah diselesaikan orang tua atau guru, kedua karena remaja merasa mandiri sehingga tidak memerlukan bantuan orang lain, sehingga banyak kegagalan-kegagalan dalam menyelesaikan masalah karena berpengalaman.
5. Masa remaja sebagai masa mencari identetas
identitas remaja sebagai masa mencari identitas. Identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa perannya dalam masyarakat.
6. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan
karena anggapan bahwa remaja adalah anak-anak yang tidak rapi, yang tidak dapat dipercaya dan cenderung merusak maka remaja cenderung ragu dalam membuat keputusan dan mencari bantuan dalam mengatasi masalahnya.
7. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik
remaja yang cenderung untuk melihat dirinya dan orang lain sebagaimana yang ia inginkan bukan sebagaimana adanya.

B. PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA USIA REMAJA

1. perubahan fisik
a. perubahan eksternal
- tinggi badan rata-rata anak perempuan mencapai tinggi maksimal pada usia 17-18 tahun sedang anak laki-laki antara usia 19-20 tahun.
- berat badan, perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi badan.
- proporsi tubuh, berbagai anggota tubuh mencapai perbandingan yang seimbang
- organ sex, organ sex wanita dan laki-laki mencapai ukuran yang matang tetapi fungsi belum maksimal sampai beberapa tahun kemudian, sedangkan ciri seks sekunder mencapai tingkat perkembangan matang pada akhir masa remaja.
b. perubahan internal
- sistem pencernaan, perut menjadi lebih panjang, usus bertambah panjang dan bertambah besar, otot perut dan dinding usus bertambah tebal dan lebih kuat, ukuran hati bertambah besar dan kerongkongan bertambah panjang.
- sistem peredaran darah, jantung bertambah besar dengan pesat , pada usia remaja akhir berat jantung dan kerongkongan bertambah panjang.
- sistem pernafasan, kapasitas paru anak wanita matang pada usia 17 tahun sedangkan laki-laki beberapa tahun kemudian.
- sistem endokrin, kelenjar seks berkembang pesat meskipun belum mencapai ukuran matang.
- jaringan tubuh, perkembangan rangka berhenti pada usia 18 tahun, jaringan lain terus berkembang terutama jaringan otot.
2. perubahan emosi
pola emosi pada remaja sama dengan anak-anak yang membedakan terketak pada rangsangan dan derajat yang membangkitkan emosi. Emosi yang umum yang dimiliki remajaantara lain: amarah, takut, cemburu, ingin tahu, iri hati, gembira, sedih, kasih sayang. Remaja yang memiliki kematangan emosi yang memberikan reaksi emosional yang stabil tidak berubah-ubah dari suasana hati kesuasana hati yang lain.
3. perubahan sosial
salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit adalah hubungan dengan penyesuaian sosial, hal tersebut dikarenakan oleh kuatnya pengaruh kelompok sebaya disebabkan remaja lebih banyak diluar rumahbersama teman sebaya sebagai kelompok.

PENGELOMPOKKAN SOSIAL REMAJA

1. teman dekat yaitu, remaja yang mempunyai 2 atau 3 teman akrab, jenis kelamin sama mempunyai minat dan kemauan yang sama saling mempengaruhi dan kadang kadang bertengkar
2. kelompok kecil , terdiri dari 2 kelompok teman dekkat bisa sejenis bisa berlawana jenis dan saling mempengruhi
3. kelompok besar terdiri dari kelompok kecil antara anggota terdapat interaksi sosial yang longgar
4. kelompok terorganisasi, kelompok yang dibentuk oleh sekolah atau organisasi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sosial para remaja yang tidak mempunyai klik atau kelompok besar
5. kelompok geng, remaja yang tidak puas terhadap kelompok besar dan minat utamanyaa untuk menghadapi penolakan melalui perilaku antisocial
Perawatan Kelompok Khusus adalah suatu upaya dibidang keperawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada kelompok-kelompok individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan kesehatan serta rawan terhadap masalah tersebut, yang dilaksanakan secara terorganisasi dengan tujuan meningkatkan kemampuan kelompok dan derajat kesehatannya, mengutamakan upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitatif yang ditujukan kepada mereka yang tinggal dipanti dan kepada kelompok-kelompok yang ada di masyarakat, diberikan oleh tenaga keperawatan dengan pendekatan pemecahan masalah melalui proses keperawatan.

KODISI KONDISI YANG MENYEBABKAN REMAJA DITERIMA ATAU DITOLAK OLEH KELOMPOK BESAR

l diterima kelompok
- kesan pertama yang menyenangkan sebagai akibat yang penampilan yang menarik perhatian sikap yang tenang dan gembira
- reputasi sebagai seorang sportif
- penampilan diri yang sesuai dengan penampilan teman sebaya
- perilaku sosial yang ditandai dengan kerjasama tanggung jawab, panjang akal, bijaksana dan sopan.
- matang dalam pengendalian emosi serta mau mengikuti aturan kelompok

SIFAT KEPRIBADIAN YANG MENIMBULKAN PENYESUAIAN SOSIAL YANG BAIK SEPERTI JUJUR, SETIA DAN TIDAK EGOIS

 status osial sekonomi yang seimbang atau sedikit diatsa anggota yang
l lain dan mau berhubungan dengan anggota keluarga teman kelompok .
 Tempat tinggal yaang dekat atau mau berpartisipasi dalam kegitan kelompok.
l
Minat – minat sosial remaja
 rekreasil
 pesta
l
 coba – coba minuman keras
l
 pecakapan / curhat
l
 menolong orang lain
l
 mengamati / mengkomentari dunia
l
 kritik dan pembaharuan
l
Minat pendidikan
Minat pendidikan remaja dipengaruhi oleh minat terhadap suatu pekerjaan
ada 3 macam remaja yang tidak berminat dengan pendidikan
1. remaja yang orang tuanya mempunyai cita – cita tinggi tetapi tidak sesuai dengan kemampuan anak
2. remaja yang kurang diterima oleh teman sekelas sehingga tidak pernah menggalami kegembiraan
3. remaja yang fisiknya matang lebih awal dan penampilannya lebih tua dari usia yang sesungguhnya dan dituntut berpartisipasi lebih terhadap teman yang lain
minat Agama
pola perubahan minat terhadap agama ada 3 periode :
1. periode kesadaran religius
2. periode keraguan religius
3. periode rekonstuksi agama
minat seks dan perilaku seks
remaja selalu berusaha mencari lebih banyak informasi mengenai seks dari orang lain dari pada dari orang tuanya. Untuk perempuan sering ingin tahu tentang keluarga Berencana, pengguguran, dan kehamilan sedang untuk laki – laki ingin tahu kenikmatan seks, penyakit kelamin dan keluarga Berencana.
Hubungan Keluarga
akan ada kesenjangan generasi antara remaja dan orang tua mereka.
Sebab – sebab umum pertentangan dalam keluarga :
1. standart perilaku,remaja sering menganggap perilaku orang tua itu kuno dan harus menyesuaikan standart modren
2. metode disiplin, kalau metode disiplin yang di terapkan orang tua dianggap kekanak – kanakan remaja akan berontak
3. hubungan dengan saudara kandung
4. menjadi korban, remaja sering benci kalau status ekonomi keluarga tidak sesuai dengan harapanya
5. sikap yang terlalu kritis
6. besarnya keluarga, jumlah anggota keluarga
7. remaja masih diperlakukan seperti anak – anak
8. memberontak terhadap sanak keluarga
9. melanggar norma keluarga terutama dalam hal urusan hubungan dengan lawan jenis
perubahan mental
 pandangan moral individu semakin lama menjadi abstrak dan kurang konkrit
-
 penilaian moral kurang egosentris
-
 keyakinan moral lebih terpusat pada apa yang benar dan yang salah
-
 penilaianm moral menjadi bahan emosi dan menimbulkan ketegangan psikologis
-
Bila tugas perkembangan pada remaja gagal
 terjadi kekacauan identitas
-
 kepribadian rapuh
-
 kebimbangan biseksual
-
 kebimbangan otoritas
-
 merasa tidak mampu melakukan pekerjaan
-
 kebimbangan nilai tidak memiliki sikap dan prespektif
-

Tujuan Keperawatan Kelompok Khusus
1.      Tujuan Umum
Adalah untuk meningkatkan kemampuan dan derajat kesehatan kelompok untuk dapat menolong diri mereka sendiri (self care) dan tidak terlalu tergantung kepada pihak lain.
2.      Tujuan Khusus
  • Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan kelompok khusus sesuai dengan macam, jenis dan tipe kelompok
  • Menyusun perencanaan asuhan keperawatan/kesehatan yang mereka hadapi
  • Penanggulangan masalah kesehatan dan keperawatan.
  • Meningkatkan kemampuan kelompok khusus dalam pemeliharaan kesehatan mereka sendiri
  • Mengurangi ketergantungan kelompok khusus dari pihak lain dalam pemeliharaan dan perawatan diri sendiri
  • Meningkatkan produktivitas kelompok khusus
  • Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan dan keperawatan
3.      Ruang Lingkup Kegiatan
Mencakup upaya-upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif, melalui kegiatan-kegiatan yang terorganisasi sebagai berikut:
  • Pelayanan kesehatan dan keperawatan
  • Penyuluhan kesehatan
  • Bimbingan dan pemecahan masalah terhadap anggota kelompok, kader kesehatan dan petugas panti
  • Penemuan kasus secara dini
  • Melakukan rujukan medik dan kesehatan
  • Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan masyarakat.
  • Alih teknologi dalam bidang kesehatan dan keperawatan kepada petugas panti, kader kesehatan.
4.      Prinsip Dasar Tindakan Keperawatan
  • Meningkatkan kemampuan dan kemandirian kelompok khusus
  • Menekankan kepada upaya preventif dan promotif
  • Pendekatan yang menyeluruh menggunakan proses keperawatan secara konsisten dan berkesinambungan.
  • Melibatkan peran serta aktif petugas panti, kader kesehatan dan kelompok sebagai subjek maupun objek pelayanan.
  • Dilakukan di institusi pelayanan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan kelompok khusus
  • Ditekankan kepada pembinaan perilaku penghuni panti, petugas panti, lingkungan panti bagi yang diinstitusi dan masyarakat yang mempunyai masalah yang sama ke arah perilaku sehat.



 Daftar Rujukan

Bertens, K, 2001. ETIKA. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Haryanto, JT, 2009. Asuhan Keperawatan Kelompok Khusus: diakses pada tanggal 18 Mei 2012, jam 10:42 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar